Psikologi Kognitif

Sebelumnya, dunia psikologi hanya berfokus kepada debat antara aliran behaviorisme dan psikoanalisa saja. Bisa dikatakan hampir tidak ada yang menyinggung mengenai proses mental lainnya seperti persepsi dan memori. Namun pada 1885, seorang psikolog Jerman bernama Hermann Ebbinghaus melakukan eksperimen pada proses kognitif manusia dan psikologi kognitif terus berkembang pesat hingga mencapai pusatnya pada tahun 1950. Berikut beberapa tokoh psikologi kognitif dan gagasan yang mereka lahirkan.
1.      Fritz Heider


Heider terkenal akan dua teori yang ia gagas, yaitu:
1.1.Social balance theory
Menjelaskan bagaimana individu berusaha menjaga konsistensi pada pola persepsi mereka.
1.2.Attribution theory
Menjelaskan bagaimana dan mengapa individu berusaha menjelaskan hubungan sebab-akibat antar peristiwa-peristiwa yang terjadi.

2.      Leon Festinger
Festinger menjelaskan teori cognitive dissonance. Keadaan cognitive dissonance ini terjadi ketika individu menaruh keyakinan pada dua hal atau lebih yang saling bertolakbelakang satu sama lainnya. Apabila ia menerima saja kontradiksi atas dua kepercayaannya itu, maka ia akan menjadi semakin inkonsisten dengan kepercayaannya. 


Namun, jika yang ia lakukan adalah berusaha mencari kebenaran yang dirasa paling diyakini sepenuh hati tanpa keraguan, maka ia akan menjadi orang yang konsisten. Kesimpulannya, menurut Festinger, individu dengan keyakinan yang kuat dan konsisten akan lebih sulit untuk dipengaruhi.

3.      Aaron Beck
Beck mencanangkan cognitive theory, yang menjelaskan bagaimana individu dapat memberikan penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu situasi yang sama. Terapi kognitif yang dicanangkan oleh Beck membantu klien dengan cara mengarahkan klien untuk mengubah persepsinya agar menjadi lebih positif dan tentu membuahkan hasil yang positif juga.



4.      Daniel Kahneman
Awalnya, Kahneman dan rekannya Amos Tvesky menguji ulang teori-teori psikologis tentang bagaimana individu mengambil keputusan ketika dihadapkan dengan ketidakpastian. 


Kahneman dan Tvesky menemukan bahwa individu cenderung mengambil keputusan bedasarkan data statistik, yang padahal belum tentu benar. Pada tahun 2000, Kahneman dianugerahi Nobel Memorial Prize pada bidang ekonomi untuk karyanya dalam teori prospek.

5.      Mihalyi Csikzentmihalyi

Psikolog yang berasal dari Hungaria ini menemukan teori flow. Menutut Csikzentmihalyi, individu dapat dikatakan dalam kondisi flow jika mengalami:
5.1.Keadaan yang benar-benar focus
5.2.Merasakan ketenangan
5.3.Waktu terasa cepat berlalu
5.4.Merasakan kejernihan dalam batin


posted under |

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Recent Comments