Psikologi Humanistik

1.      Eksistensialisme
Pandangan eksistensialisme menegaskan bahwa setiap individu memiliki kebebasan sepenuhnya dalam menjalani dan mengarahkan hidupnya sendiri. Namun, perlu diketahui bahwa memiliki kebebasan berarti memiliki tanggung jawab, setidaknya pada diri sendiri. Para pemikir eksistensialisme kemudian menyimpulkan bahwa kebebasan adalah sumber dari segala kecemasan dan penderitaan. 

Quote dari Jean Paul Sartre
Sumber: Slide powerpoint Binusmaya


2.      Fenomenologi
2.1.G.W.F. Hegel
Menurut G.W.F. Hegel, fenomenologi adalah sebuah pendekatan filsafat yang dimulai dengan mengeksplor suatu fenomena untuk dapat sepenuhnya memahami ide yang absolute, logis, ontologis, dan metafisik dibalik fenomena tersebut. Disebut juga ‘fenomenologi dialektikal’.
2.2.Edmund Husserl
Menurut Edmund Husserl, fenomenologi merupakan studi reflektif dari intisari kesadaran (consciousness) yang ditinjau dari sudut pandang orang-pertama.

3.      Abraham Maslow
Bersama dengan Carl Rogers dan Rollo May, ia yang pertama kali membuat cabang baru dalam ilmu psikologi, yaitu psikologi humanistik. Maslow berfokus pada kesehatan mental individu dan pembangunan mental yang positif. Maslow dikenal dengan hierarki kebutuhannya. 

Hirarki kebutuhan Maslow
Sumber: http://changingminds.org/images/maslow.gif

3.1.Kebutuhan fisik (physiological)
Kebutuhan yang pertama dan utama pada manusia adalah kebutuhan fisik yang mencakup kebutuhan akan air, udara, makanan, homeostatis, dan tidur.
3.2.Keamanan (safety)
Selanjutnya, manusia butuh merasakan keamanan. Bentuk keamanan ini diwujudkan dalam bentuk tempat tinggal, pakaian, tabungan, atau asuransi.
3.3.Rasa menyayangi dan memiliki (love and belongingness)
Sudah menjadi sifat alami manusia untuk menjadi makhluk sosial. Otomatis, manusia selalu memiliki keinginan untuk dicintai dan mencintai, diterima dan menerima, diinginkan dan menginginkan, serta tidak merasa sendiri dan kesepian.
3.4.Esteem
Manusia butuh untuk merasa dihargai dan dihormati oleh lingkungan sekitarnya. Individu dapat memperoleh perasaan dihargai dan dihormati ini melalui bermacam kegiatan, mulai dari prestasi akademis, prestasi di dunia pekerjaan, atau prestasi pada hobi seperti melukis, bernyanyi, olahraga, dan sebagainya. Individu yang memiliki self-esteem yang tinggi akan memiliki kepercayaandiri yang juga tinggi. Sebaliknya, jika individu memiliki self-esteem yang rendah maka akan berakibat munculnya perasaan inferior atas lingkungannya.
3.5.Aktualisasi diri (self-actualization)
Pada tingkat yang paling atas dalam hirarki kebutuhan Maslow, manusia membutuhkan aktualisasi diri yang artinya, kemampuan manusia untuk menyadari potensi yang ada di dalam dirinya.

4.      Carl Rogers
Carl Rogers adalah tokoh psikologi pertama yang mencetuskan ide person-centered therapy. Dalam praktik person-centered therapy, peran terapis hanya sebatas fasilitator yang membantu klien untuk menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri, karena Rogers percaya bahwa hanya diri kita sendiri lah yang dapat mengenali dan memahami diri kita sendiri dengan baik. Rogers mendeskripsikan proses person-centered therapy ini sebagai suatu proses yang suportif, bukan rekonstruktif.

Carl Rogers
Sumber: Google
Rogers juga terkenal akan pendapatnya, “the good life is a process, not a state of being.” Menurut Rogers, agar kita dapat menikmati kehidupan yang benar-benar berbahagia, ada beberapa hal yang harus kita lakukan, antara lain:
4.1.Terbuka akan hal-hal baru
4.2.Menikmati setiap momen dalam hidup
4.3.Percaya diri
4.4.Berani bertanggungjawab atas keputusan-keputusan yang telah kita ambil sendiri

4.5.Perlakukan diri sendiri dan orang-orang sebagaimana kita ingin diperlakukan 

posted under |

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Recent Comments