The Emerge of Modern Science

Ilmu pengetahuan dan filsafat merupakan akar dari segala bidang ilmu modern yang ada saat ini. Tidak terkecuali psikologi. Lalu bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat sehingga melahirkan ilmu psikologi? Berikut perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat secara garis besar:

1. Ilmu pengetahuan


Perkembangan ilmu pengetahuan diawali dengan Francis Bacon (1561-1626) yang untuk pertama kalinya menggagas metode penalaran induktif. Bacon menekankan pentingnya data dan fakta, yang menurutnya dapat diperoleh melalui observasi. Bacon berpendapat bahwa data-data dan fakta-fakta kongkrit perlu diuraikan terlebih dahulu sebelum dapat dirangkum menjadi suatu kesimpulan yang kemudian dapat digeneralisir.
Pemikiran Bacon disusul oleh Galileo Galilei (1564-1642) yang berpendapat bahwa segala sesuatu yang disebut dengan ilmu pengetahuan harus dapat diukur. Galilei memberikan beberapa implikasi pada dunia psikologi. Ia berpendapat bahwa aktivitas manusia merupakan subjek dari hukum mekanika. Ia juga menekankan pentingnya mengenal hubungan matematis manusia dengan lingkungan eksternalnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan terus berkembang dan didukung oleh buah pemikiran Johannes Kepler (1571-1630), seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman. Kepler percaya bahwa keseluruhan alam semesta ini berdasar pada perhitungan matematis, hingga ia menemukan hukum pergerakan planet-planet.
Isaac Newton (1642-1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, astronom, filsuf, dan juga teolog Inggris. Semasa hidupnya, Newton telah melahirkan banyak karya-karya dan sumbangsih pada ilmu pengetahuan. "Philosophie Naturalis Principa Mathematica", "Opticks", "Arithmetica Universalis", dan "A Historical Account of Two Notable Corruptions of Scripture" adalah sedikit dari sekian banyak karya-karyanya.



2. Filsafat Ilmu


Adalah Baruch Spinoza (1632-1677) yang menyatakan bahwa tubuh dan jiwa manusia adalah dua aspek yang berbeda, namun berada dalam satu substansi. Spinoza juga menyumbangkan karya-karya buah pemikirannya, antara lain "Renati Descartes Principiorum Philosophie", "Tractatus Teologico-Politicus", dan "Ethica more geometrico demonstrata".
Hal serupa dinyatakan oleh René Descartes, yang menggagas paham dualisme. Descartes menegaskan bahwa tubuh dan jiwa manusia adalah sepenuhnya terpisah. 




posted under |

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Recent Comments