Perspective on Social Psychology
Field Theory (Kurt Lewin)
Teori Kurt Lewin Kurt Lewin (1970) berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan-kekuatan penahan (restining forces). Perilaku itu dapat berubah apabila terjadi ketidak-seimbangan antara kedua kekuatan tersebut di dalam diri seseorang sehingga ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang, yakni:
- Kekuatan-kekuatan pendorong meningkat. Hal ini terjadi karena adanya stimulus-stimulus yang mendorong untuk teijadinya perubahan-perubahan perilaku. Stimulus ini berupa penyuluhan-penyuluhan atau informasi-informasi sehubungan dengan perilaku yang bersangkutan. Misalnya, seseorang yang belum ikut KB (ada keseimbangan antara pentingnya mempunyai anak sedikit dengan kepercayaan banyak anak banyak rezeki) dapat berubah perilakunya dengan mengikuti KB kalau kekuatan pendorong, yakni pentingnya ber-KB, dinaikkan dengan penyuluhan-penyuluhan atau usaha-usaha lain.
- Kekuatan kekuatan penahan menurun. Hal ini terjadi karena adanya stimulus-stimulus yang memperlemah kekuatan penahan tersebut. Dengan keadaan semacam ini jelas juga akan terjadiperubahan perilaku. Misalnya pada contoh tersebut di atas. Dengan pemberian pengertian kepada orang tersebut bahwa banyak anak banyak rezeki banyak adalah kepercayaan yang salah, maka kekuatan penahan tersebut melemah dan akan terjadi perubahan perilaku pada orang tersebut.
- Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan pendorong menurun. Dengan keadaan semacam ini jelas juga akan terjadi perubahan perilaku. Seperti pada contoh di atas juga, penyuluhan KB yang memberikan pengertian terhadap orang tersebut tentang pentingnya ber-KB dan tidak benarnya kepercayaan banyak anak banyak rezeki akan meningkatkan kekuatan pendorong, dan sekaligus menurunkan kekuatan penahan.
Conformism (Solomon Asch)
Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial ketika seseorang mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengannorma sosial yang ada.
Solomon Asch melakukan sebuah penelitian dengan melibatkan lima orang mahasiswa penelitian tentang persepsi. Mereka melakukan penelitian di dalam ruangan setengah gelap dan duduk mengelilingi sebuah meja.Mereka diberi kartu yang isinya hanya satu garis lurus dan kartu kedua berisi gambar tiga garis dengan panjang bervariasi. Tugas mereka adalah memilih garis kartu kedua yang panjangngnya sama dengan garis acuan di kartu pertama.Salah satu garis panjangnya jelas persis sama dengan garis acuan tersebut, sedangkan dua garis yang lain sangat berbeda. Pada saat garis-garis itu diperlihatkan, setiap subjek memberikan jawaban dengan suara yang kerasa secara berturut-turut sesuai dengan letak tempat duduk mereka.Subjek yang pertama memberikan jawabannya dan yang lain mengikutinya dengan gilirannya.
Pada percobaan berikutnya, subjek yang pertama memperhatikan garis-garis itu dengan teliti seperti sebelumnya dan kemudian memberikan jawaban yang jelas keliru. Subjek berikutnya juga sama dalam memberikan jawaban yang salah, begitu pula subjek ketiga dan keempat.Pada saat tiba giliran subjek kelima, ia menjadi bingung karena jelas bahwa orang lain telah memberikan jawaban yang keliru.[3] Dalam situasi ini, biasanya orang yang menjadi subjek kelima akan memberikan jawaban yang keliru, setuju dengan jawaban yang lain meskipun mengetahui bahwa jawaban itu salah.Tentu saja dalam penelitian ini situasi tersebut telah diatur.Keempat subjek pertama adalah rekan peneliti dan memberikan tanggapan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh peneliti. Tetapi subjek yang kelima tidak mengetahui bahwa mereka saling bekerjasama dan merasa lebih baik memberikan jawaban yang keliru daripada bertentangan dengan yang lain.
Impression Management (Erving Goffman)
Menurut Goffman, subjek sosiologi dramaturgi adalah penciptaan, pemeliharaan utama, dan perusakan pemahaman umum dari realitas oleh orang yang bekerja secara individual dan kolektif untuk menyajikan gambar bersama dan terpadu dari kenyataan itu.
Jessica Johanna
1701304153
02PDE
0 comments:
Post a Comment